Pengalaman dan teman mengajarkan kita bahwa hidup ini tidak bisa dijalani seorang diri, meskipun terkadang kita butuh waktu untuk diri kita sendiri, merenungi apa yang terjadi dan apa yang telah kita perbuat selama ini.
Namun kadangkala semua itu membuat kita jenuh dan muak akan kehidupan yang terlalu monoton untuk dijalani. Pada waktu itu, kita hanya perlu merenung, diam dan tanyalah hati. Apa yang telah kau lakukan sehingga kau membuat dirimu sendiri berada di titik kejenuhan. Lewati hal itu, ubahlah titik kejenuhan itu menjadi tanda koma yang berguna untuk melanjutkan langkahmu menuju kesuksesan.
Bukan hal mustahil bagi kita untuk sukses. Hal yang membuat itu mustahil yakni rasa ketidak puasan kita sendiri, saat orang lain merasa diri kita lebih, namun sebaliknya dengan kita. Sepatutnya kita melihat apa yang ada di bawah, bukan di atas. Sulit memang melakukan hal itu saat berada pada abad 20 ini. Di mana gengsi dan pencitraan dijunjung tinggi. Kehormatan hanya di nilai dengan harta. Saat semua sudah lupa akan hakikatnya sebagai manusia namun sangat ingat untuk menuruti hawa nafsu.
Tak peduli apa yang akan orang lain rasakan saat ia menuruti nafsunya itu.
Banyak orang hanya mengandalkan emosi tanpa memikirkan apa yang sebenarnya terjadi. Siapa yang benar dan siapa yang salah, semua itu kalah dengan emosi setan.
Perbanyak istighfar, meminta petunjuk dan ampunan-Nya. Ingat dosa kita akan terus bertambah. Beribadahlah seakan kau mati besok dan bekerjalah seakan kau hidup selama-lamanya. Imbangi dunia dan akhiratmu, dengarkan orang lain, maka semua akan mengalir seperti apa yang kau butuhkan. (ics)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar